![WhatsApp Image 2024 06 10 at 11.23.09 AM 1 WhatsApp Image 2024 06 10 at 11.23.09 AM](https://kabarterdepan.com/wp-content/uploads/2024/06/WhatsApp-Image-2024-06-10-at-11.23.09-AM.jpeg)
Kesehatan, Kabarterdepan.com – Kasus seorang polisi dibakar oleh sang istri yang juga seorang Polwan baru-baru ini menjadi perbincangan yang hangat di media sosial, khususnya bagi warga Mojokerto Raya dan Jombang.
Diberitakan sebelumnya, Briptu FN ditetapkan sebagai tersangka usai membakar suaminya, Briptu RDW hingga meninggal dunia di kompleks Asrama Polisi Polres Mojokerto, Sabtu (8/6/2024) pagi.
Kronologi hingga motif Briptu FN yang membakar suaminya sendiri sudah terungkap di publik. Namun, muncul alasan lain di balik tindakan Briptu FN. Ia disinyalir mengalami syndrome Baby Blues.
Dilansir dari laman Siloam Hospitals1https://www.siloamhospitals.com/, Baby blues syndrome adalah suatu kondisi ketika seorang ibu mengalami depresi ringan pasca melahirkan. Meski tampak sepele, kondisi ini bisa berdampak buruk pada ibu atau bayi jika tidak ditangani.
Masalah kesehatan mental ini seringkali menyebabkan para ibu menjadi lebih emosional dan sensitif setelah melahirkan sehingga membuat mereka lebih rentan mengalami kesedihan, kemarahan, dan tangisan.
Proses melahirkan bukanlah momen yang mudah bagi setiap ibu, oleh karena itu tak jarang para ibu mengalami perubahan mood drastis hingga berujung pada baby blues syndrome.
4 Penyebab Syndrome Baby Blues
Hingga saat ini, penyebab terjadinya baby blues syndrome belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa kondisi mungkin dapat memicu terjadinya baby blues syndrome, yaitu:
1. Kesulitan Beradaptasi
Kesulitan beradaptasi dengan kehidupan baru sebagai seorang ibu menjadi pemicu pertama terjadinya sindrom baby blues. Setelah menjadi seorang ibu, seorang wanita mau tidak mau akan mempunyai tanggung jawab yang lebih besar.
Tak jarang para ibu merasa kelelahan saat mengurus kebutuhan bayi sendirian, apalagi jika ini merupakan pengalaman baru. Oleh karena itu, peran keluarga sangat penting dalam mencegah ibu mengalami sindrom baby blues.
2. Perubahan Hormon
Para ibu akan mengalami perubahan kadar hormon yang drastis setelah melahirkan. Pada fase ini, kadar progesteron dan estrogen akan menurun drastis sehingga menyebabkan perubahan mood, kelelahan, dan stres.
3. Istirahat yang Tidak Cukup
Siklus tidur yang tidak teratur pada bayi baru lahir seringkali menyebabkan ibu tidak bisa tidur di malam hari. Hal ini akan mengakibatkan jam tidur para ibu menjadi lebih sedikit. Kurangnya jam tidur serta kesibukan mengurus bayi dapat memicu kelelahan dan menimbulkan gejala baby blues.
4. Sejarah Masalah Kesehatan Mental
Wanita dengan riwayat masalah kesehatan mental lebih mungkin mengalami sindrom baby blues, terutama jika mereka memiliki riwayat depresi, gangguan kecemasan, atau gangguan bipolar.
Gejala Syndrome Baby Blues
Beberapa gejala yang biasanya muncul saat seorang wanita mengalami syndrome baby blues adalah:
1. Mudah Marah dan Tersinggung
Gejala syndrome baby blues yang utama dan paling terlihat adalah mudah marah dan tersinggung. Seorang wanita dengan baby blues seringkali merasa tersinggung dengan perkataan orang lain meskipun niatnya baik. Sindrom ini juga bisa menyebabkan ibu merasa marah pada bayinya saat ia mengamuk.
2. Perubahan Suasana Hati dan Ketidaksabaran
Kebanyakan wanita dengan syndrome baby blues akan mengalami perubahan mood. Gejala ini biasanya muncul pada minggu pertama setelah melahirkan, namun bisa juga terjadi pada beberapa minggu berikutnya.
Apalagi ciri-ciri syndrome baby blues adalah ketidaksabaran. Moms akan menganggap apa yang dilakukan orang lain lambat dan mengecewakan.
3. Menangis Karena Alasan yang Tidak Diketahui
Gejala paling umum pada wanita pengidap syndrome baby blues adalah kecenderungan menangis tanpa alasan yang jelas. Biasanya, ibu akan menangis secara tiba-tiba dan merasa cemas berlebihan terhadap suatu hal.
4. Mudah Lelah
Gejala baby blues berikutnya adalah rasa lelah dan kurang berenergi. Selain siklus tidur yang tidak teratur, hal ini mungkin disebabkan oleh banyaknya energi yang digunakan saat melahirkan.
5. Nafsu Makan Menurun
Nafsu makan ibu baru cenderung tinggi, terutama jika mereka melakukan praktik pemberian ASI eksklusif. Sebaliknya, wanita dengan syndrome baby blues seringkali lesu dan nafsu makannya rendah. (*)
Sumber Berita :
- 1https://www.siloamhospitals.com/
Eksplorasi konten lain dari Kabar Terdepan
Mulai berlangganan untuk menerima artikel terbaru di email Anda.