IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Isu Lingkungan dan Keberlanjutan Masyarakat Indonesia

Avatar of Redaksi
Isu lingkungan
Ilustrasi Isu lingkungan mengakibatkan krisis iklim (Freepik)

Ruang Kampus, Kabarterdepan.com – Persoalan lingkungan bukan menjadi persoalan baru, tetapi persoalan lama yang tak kunjung menuai hasil positif. Hal ini, menjadikan persoalan tentang lingkungan selalu terdepan dalam topik hangat di berbagai media berita.

Banyak isu-isu lingkungan yang penuh kontroversi kerap terjadi di negeri tercinta ini. Indonesia, pemilik keberagaman sumber daya alam yang tak terbatas menoreh perhatian para wisatawan dan investor bahkan hingga ke penjuru dunia.

Responsive Images

Pemilik predikat negara terkaya di mata dunia ini justru menjadikan masyarakatnya terlena.

Banyaknya tindakan yang tidak sesuai aturan justru menjadikan lingkungan sekitarnya krisis iklim. Krisis iklim sedang terjadi dan semakin buruk setiap tahunnya.

Krisis iklim merupakan kondisi yang mengacu pada perubahan ekstrem jangka panjang terkait suhu dan pola cuaca. Suhu dunia saat ini meningkat dengan kecepatan yang sangat mengkhawatirkan.

Kepala Pusat Meteorologi Publik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Andri Ramdhani mengatakan, suhu udara maksimum tertinggi dalam sepekan terakhir terekam di Stasiun Geofisika Deli Serdang, Sumatera Utara, sebesar 37,3 derajat celsius pada 28 April 2024.

Selain itu, Koaksi Indonesia bersama Yayasan Indonesia CERAH meluncurkan laporan sintesis dampak krisis iklim di seluruh sektor kunci di Indonesia.

Laporan ini menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia termasuk yang paling rentan terhadap krisis iklim dan rumah tangga yang berpenghasilan rendah serta kelompok marjinal akan lebih banyak menjadi korban.

Isu lingkungan

Faktor krisis iklim tentu tidak berdiri sendiri, banyak hal lain yang mendukung faktor tersebut termasuk sumber daya manusianya. Manusia-manusia jail ikut serta andil dalam faktor terjadinya krisis iklim.

Banyak yang mengira dalang utama yang menjadikan krisis iklim adalah orang-orang yang kurang tahu menahu tentang kerusakan alam.

Tetapi, ternyata dalang utama dalam persoalan ini justru seorang pengusaha dan investor yang paham akan dampak yang dituai dari tindakan yang menyebabkan krisis iklim.

Apa penyebab dari krisis iklim? Penyebab dari krisis iklim salah satunya adalah deforestasi. Deforestasi merupakan tindakan penggundulan hutan, penebangan hutan sehingga lahannya dapat dialihkan untuk penggunaan non hutan.

Penebangan kayu komersial dalam skala besar ini mengakibatkan konflik sosial seperti kekeringan, rawan terjadinya longsor dan banjir. Tentu hal ini dapat mengancam keberlanjutan masyarakat di Indonesia. Keberlanjutan yang bagaimana? keberlanjutan hidup generasi-generasi baru yang dirampas haknya untuk hidup dengan aman dan nyaman.

Hingga saat ini, perlunya edukasi kepada masyarakat tentang isu lingkungan dan pentingnya keberlanjutan. Karena beberapa bulan terakhir ini kita semua dihebohkan dengan keterlibatan seorang selebritas sekaligus pengusaha dengan seizin pejabat daerah yang melakukan tindakan deforestasi demi kepentingan pribadi yang mengancam masyarakat sekitar dengan kekeringan, krisis air bersih, kerusakan karst, banjir dan longsor yang terletak di Gunung Kidul, Yogyakarta.

Kekhawatiran masyarakat daerah sudah terbentuk dengan adanya pembuatan petisi sebagai bentuk pemberontakan hingga ketidakterimaan masyarakat daerah akan adanya proyek yang terletak di Gunung Kidul, Yogyakarta tersebut.

Lalu, bagaimana tindakan terhadap persoalan lingkungan yang terjadi pada masyarakat yang kurang tahu akan bahaya krisis iklim ini?

Kenalkan gaya hidup ramah lingkungan dengan memprioritaskan kendaraan umum daripada pribadi karena dapat mencegah terjadinya polusi udara, bijak dalam penggunaan AC dan berikan edukasi pelaku deforestasi dengan cara reboisasi (penanaman hutan kembali di berbagai kawasan hutan), pengawasan hutan. Lakukan REDD+, dan pakai sistem tebang pilih.

Dengan harapan tidak ada lagi manusia-manusia jahil yang merampas hak-hak anak Indonesia untuk hidup dengan aman dan nyaman. Semua warga negara Indonesia mempunyai hak untuk hidup tanpa adanya hambatan.

Karena negara yang baik adalah negara yang mampu memenuhi kebutuhannya tanpa mengurangi peluang generasi mendatang. (*)

Penulis: Inggrid Putri A.
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Islam Majapahit


Eksplorasi konten lain dari Kabar Terdepan

Mulai berlangganan untuk menerima artikel terbaru di email Anda.

Tinggalkan komentar