IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Festival Bendungan Blancir, Upaya Angkat Pariwisata Alternatif Semarang

Avatar of Andy Yuwono
Festival Bendungan Blancir. (Ahmad/kabarterdepan.com)
Festival Bendungan Blancir. (Ahmad/kabarterdepan.com)

Semarang, Kabarterdepan.com – Sebagai upaya untuk mengangkat potensi pariwisata alternatif di Kota Semarang, maka penyelenggaraan Festival Bendungan Blancir yang dimeriahkan dengan lomba titi pinang di Kawasan Blancir, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (10/03/2024) merupakan wujud nyata ke arah sana.

Demikian dikemukakan Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, ketika memberikan sambutan pada festival tersebut.

Responsive Images

“Festival ini cukup sederhana, tapi menunjukan keberagaman pariwisata Kota Semarang,” ungkapnya.

Mirip lomba panjat pinang, tetapi tiang bambu sebagai tempat untuk menggantung hadiah tidak terlalu tinggi, dan peserta tidak memanjat, melainkan meniti bambu yang membelah sungai.

Ratusan warga yang berkumpul di pinggir sungai tampak menyemangati dan menyoraki peserta dengan riuh, apalagi jika ada peserta yang terjatuh ke sungai saat menyeberangi bilah bambu.

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu. (Ahmad/kabarterdepan.com)
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu. (Ahmad/kabarterdepan.com)

Ketua Panitia Festival Bendungan Blancir Anto Sulistyo menjelaskan konsep awal festival itu sebenarnya untuk menyatukan tiga wilayah yang dulu satu kawasan, namun kemudian mengalami pemekaran.

“Dulu wilayah ini satu RT, kemudian pemekaran jadi tiga wilayah, yakni RT 1 masuk Kelurahan Plamongan Sari, RT 6 Pedurungan Kidul, dan RT 11 Sendangmulyo. Kami satukan agar tetap kompak. Tahun ini ada 200 peserta,” katanya.

Menurut dia, Festival Bendungan Blancir yang digelar untuk menyambut bulan Ramadhan itu sudah berlangsung sejak 1990-an, tetapi saat ini mulai dikonsep sedemikian rupa sebagai pariwisata alternatif di Kota Semarang.

“Gongnya dengan ‘kerawuhan’ (kehadiran) ibu Walikota, beliau men-‘support’ untuk memajukan Blancir sebagai destinasi wisata yang berkelanjutan,” katanya.

Sementara itu, anggota DPRD Kota Semarang Dyah Ratna Harimurti menilai potensi Bendungan Blancir untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata alternatif sangat besar, apalagi lokasinya strategis.

“Blancir ada di perbatasan Demak dan Semarang. Banyak orang Demak juga bekerja di Semarang, jalur ini ramai dilewati. Setiap Senin ada namanya Pasar Senin, tidak kalah sama car free day,” katanya.

Festival Bendungan Blancir, kata dia, merupakan salah satu kegiatan yang cukup efektif dan harus mendapatkan perhatian pemerintah untuk dikembangkan.

Dengan menjadi destinasi wisata alternatif, keberadaan Bendungan Blancir bisa menjadi pemecah keramaian sehingga berdampak pula terhadap pengurangan kemacetan di pusat kota.

Walikota Semarang menambahkan Kota Semarang memiliki banyak referensi tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi wisatawan, baik dalam kota, dalam negeri, maupun mancanegara. (Ahmad)

Responsive Images

Tinggalkan komentar