
Jombang, KT – Sapto Sugiyo (46), Kepala Biro (Kabiro) media online di Jombang ditemukan tewas terbunuh di samping pintu rumahnya, di Dusun Sambong Duran, Desa Sambong Dukuh, Kecamatan/Kabupaten Jombang, Kamis (14/9/2023) sekitar pukul 21.00 WIB.
Nama Sapto Sugiyo merupakan kepala Biro (Kabiro) media online di Jombang Kabaroposisi.net. Pemred Kabaroposisi.net, Soerapto membenarkan hal itu. Ia bahkan mengetahui kabar terbunuhnya korban dari teman-teman wartawan di Jombang.
“Ia benar dia (Korban) anggota saya, dia kepala Biro Jombang,” ungkapnya.
Dari data yang dihimpun, kronologi terbunuhnya Kabiro media online di Jombang itu bermula dari cekcok antara korban dan pelaku yang tidak lain adaah tetangganya sendiri. Sebelum tewas, Sapto diduga ditembak di bagian kepala dengan senapan angin dan dipukul dengan menggunakan palu.
“Informasinya seperti itu, namun masih kita perlu dalami lagi dengan autopsi dan pemeriksaan di rumah sakit,” terang Kapolsek Jombang Kota AKP Soesilo kepada wartawan di Tempat kejadian Perkara (TKP).
Jasad korban selanjutnya dibawa ke RSUD Jombang untuk dilakukan autopsi. Sementara sejumlah saksi dan istri korban yang Bernama Megi (41) tengah diperiksa oleh petugas kepolisian di Mapolres Jombang.
Motif Pembunuhan Kabiro Media Online di Jombang
Kapalsek Jombang Kota, AKP Soesilo belum bisa memastikan tentang motif pembunuhan karena masih dilakukan penyelidikan oleh Satreskrim Polres Jombang. Hingga saat ini motif pelaku juga belum diketahui.
“Apakah luka karena dipalu dan ditembak masih dalam penyelidikan. Pelaku sudah diamankan di Polres. Motifnya saya tidak bisa memberikan keterangan, karena ditangani Polres,” ungkapnya.
Kapolsek Jombang juga menyebut pelaku sudah diamankan beserta barang bukti berupa senapan angin dan pelu serta palu.
“Barang bukti yang kami amankan ada palu, senapan angin dan peluru senapan angin tersebut,” terangnya.
Pelaku pembunuhan Kabiro media online di Jombang tersebut tetangganya berinisial D (40). Rumah antara korban dan pelaku bersebelahan namun keduanya dikabarkan tidak akur.
Menurut keterangan perangkat desa setempat, Nur Halimah, korban dan pelaku pembunuhan merupakan tetangga dekatnya. Hanya saja hubungan mereka kurang baik.
“Pelaku tetangga bersebelahan. Saya dengar-dengar hubungan keduanya kayaknya kurang baikan,” terangnya pada sejumlah wartawan. (*)