IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Sejumlah Petani di Sragen Mengeluh Harga Pupuk Subsidi Tembus Rp 250 ribu Per Sak

Avatar of Redaksi
KPK Sri Rejeki Disini Kaping RT 32 Kelurahan Kecik, Kecamatan Tahun, Kabupaten Sragen. (Masrikin/kabarterdepan.com)
KPL Sri Rejeki Dusun Kaping RT 32 Kelurahan Kecik, Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen. (Masrikin/kabarterdepan.com)

Sragen, kabarterdepan.com – Tingginya harga pupuk berlabel subsidi di Desa Kecik, Kematan Tanon, Kabupaten Sragen dikeluhkan para petani setempat. Pasalnya, di wilayah tersebut harga jual pupuk bersubsidi itu dipatok mencekik mencapai Rp 250 ribu per sak untuk jenis Urea.

Petani pun curiga mengapa pengecer bisa menjual bebas di luar jatah dan darimana pupuk itu didatangkan

Responsive Images

Berdasarkan penelusuran di lapangan, bukan hanya jenis Urea bersubsidi saja yang beredar, namun pupuk jenis Ponska juga diperjual belikan dengan harga Rp 270 ribu per saknya.

Baru-baru ini, muncul pengakuan mengejutkan dari beberapa pembeli pupuk berlabel subsidi yang ditemukan di lapangan. Ironisnnya penjual pupuk bersubsidi dengan harga tinggi tersebut dilakukan beberapa KPL resmi di wilayah kaping Desa Kecik kecamatan Tanon.

Tingginya harga pupuk juga dikeluhkan Wandi (54) warga Kaping RT 32 Desa Kecik, ia mengeluhkan harga pupuk di KPL Sri Rejeki milik Paimo, harga pupuk Urea bersubsidi mencapai Rp 250 ribu per sak. Sedangkan harga Ponska Subsidi mencapai Rp 270 ribu per saknya.

Wandi mengungkapkan, satu bulan yang lalu dirinya membeli 4 sak jenis Urea dan Ponska, Toko paimo sri rejeki, dari pembelian pupuk tersebut wagimin harus merogoh gocek Rp 995.000.

“Beli pupuk 4 sak uangnya satu juta kurang lima ribu,” paparnya, Minggu (12/5/2024) sore.

Meskipun memakai Kartu tani, lanjut Wandi, harga tersebut masuk tinggi.

“Namun harga pembelian pupuk subsidi tersebut terlalu tinggi untuk pupuk berlabel subsidi,” keluhnya.

Hal yang sama dikatakan Ngadiman, (55) warga Karangdowo, merasa harga pupuk subsidi yang dia beli selama ini cukup tinggi, ia harus membeli pupuk jenis Urea dengan harga Rp 240 hingga Rp 250 ribu per saknya

Ngadiman mengaku, saat musim pemupukan, dirinya membeli pupuk tidak hanya di satu tempat, namun sering berpindah-pindah dari satu toko ke toko lainnya. Sebab Ngadiman tidak masuk dalam keangotaan kelompok tani di tempatnya, karena Ngadiman hanya mengelola sawah musiman yang disewanya.

“Saat butuh pupuk, saya cari pupuk di beberapa toko, namun harga pupuk non subsidi dengan yang bersubsidi di beberapa toko harganya hampir sama termasuk KPL milik Paimo,” ujarnya.

Sementara, Paimo pemilik KPL Sri Rejeki dusun Kaping RT 32 Kelurahan Kecik Kecamatan Tanon saat dikonfirmasi membantah adanya tudingan tersebut, pihaknya mengatakan bahwa dirinya menjual pupuk subsidi dengan harga wajar pada umumnya, yakni Rp 130 ribu untuk Urea, dan Rp 135 ribu untuk Ponska/ NPK.

“Kami menjual sesuai dengan harga HET, kalau ada yang membeli ditempat saya dengan harga Rp 250 per sak, tolong dibawa kesini orangnya,” bantah Paimo.

Terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Sragen Eka Rini saat dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp Senin ( 13/5/2024) KPL adalah kelompok pedagang pupuk yang telah disetujui oleh pemerintah daerah untuk menjual pupuk subsidi kepada petani setempat.

“Peran KPL sangat penting dalam menjembatani ketersediaan pupuk subsidi dari produsen hingga petani,” ungkapnya.

Jadi, lanjut Eka rini, tidak dibenarkan jika ada KPL yang menjual harga pupuk bersubsidi melebihi HET yang telah ditentukan oleh Pemerintah.

Adanya informasi pupuk dijual mahal, Pihaknya masih melakukan koordinasi dengan tim KP3 untuk memantau dari mana asal pupuk subsidi yang dijual mahal.

“Apakah kuota Sragen atau dari luar Sragen, Kalo kuota Sragen dijual kok menjadi tanda tanya, karena di Sragen sendiri jatah pupuknya masih kurang,” ungkapnya.

“Bagi masyarakat yang mengetahui pupuk subsidi dijual diluar wilayah atau harganya melebihi HET, harap melaporkan ke tim KP3 yang menangani pupuk agar ditindak lanjuti,” Imbaunya. (kin)


Eksplorasi konten lain dari Kabar Terdepan

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

Tinggalkan komentar