Semarang, kabarterdepan.com – Calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD blak-blakan bahwa dia akan mengundurkan diri dari jabatan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam).
Pernyataan itu diucapkan saat menjawab pertanyan warga Semarang yang hadir dalam dalam acara ‘Tabrak Prof!’. menurut Mahfud Md, ia dan Ganjar sejak awal sudah sepakat soal hal ini.
“Saya pada saatnya yang tepat, nanti pasti akan mengajukan pengunduran diri secara baik-baik. Jadi tidak ada pertentangan,” kata Mahfud Md, Selasa (23/1/2024).
Hal lain yang diungkap Mahfud Md, ia ingin memberikan contoh. Saat ia menjadi cawapres, dirinya tidak pernah menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan dirinya.
“Saya ingin memberi contoh, kalau saya ini menjadi cawapres yang masih merangkap, apakah saya menggunakan kedudukan untuk memanfaatkan fasilitas negara? Ini sudah tiga bulan saya lakukan, saya tidak pernah menggunakan fasilitas negara,” ujarnya.
Mahfud meyakinkan warga Semarang, bahwa saat ia menjadi cawapres dan ada kunjungan ke daerah, ia tidak meminta kepada pemerintah daerah untuk menjemput dan melayani dirinya ketika berkunjung ke daerah. Ia menegaskan tidak mau menggunakan jabatannya untuk menikmati fasilitas pemerintah saat kampanye. Namun hal itu justru dilakukan oleh pihak lainnya.
“Pihak lain nampak menggunakan jabatan, bahkan menteri-menteri yang tak ada kaitannya dengan politik malah ikut tim sukses,” ia menuturkan.
Mahfud Md melanjutkan pernyataannya, ia mengaku akan mundur dari kursi kabinet, namun dengan tetap memastikan masa transisi berlangsung dengan baik.
“saya kira percontohan saya tinggal menunggu momentum karena ada tugas negara yang harus saya jaga dalam rangka transisi,” terangnya.
Di balik semua keputusannya itu, Mahfud Md tetap menghormati Presiden Jokowi. Menteri asal Madura tersebut juga mengajak masyarakat untuk menggunakan hak politiknya di tanggal 14 Februari 2024 dengan tidak memilih pemimpin yang menyalahgunakan kekuasaan.
“Saya menghormati Presiden Jokowi yang mengangkat saya empat setengah tahun yang lalu dengan ketulusan. Dan berdasar ketulusan itu pula saya akan meneruskan tugas-tugas itu bersama Ganjar Pranowo,” kata Mahfud.
“Karena itu mari kita jadikan tanggal 14 Februari sebagai pengadilan rakyat, pilihlah pemimpin yang tidak menyalahgunakan kekuasaan, dan tidak juga menyebut fasilitas negara itu sebagai pemberian personal, karena itu adalah milik negara,” pungkasnya. (*)
Eksplorasi konten lain dari Kabar Terdepan
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.