IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Optimalkan Potensi Lapangan Kerja, Bupati Mojokerto ‘Ngopi’ Bersama Kartar Se-Kecamatan Sooko

WhatsApp Image 2024 06 28 at 9.14.52 AM
Ngobrol Pemuda Inovatif (Ngopi) Bersama Bupati Mojokerto (Kominfo Kab Mojokerto)

Kabupaten Mojokerto, Kabarterdepan.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto kembali mengadakan Ngobrol Pemuda Inovatif (Ngopi) Bersama Bupati Mojokerto. Kali ini, pembahasan berfokus pada pengoptimalan potensi lapangan kerja, khususnya pada desa-desa di Kecamatan Sooko.

Program Ngopi kali ini diikuti oleh Karang Taruna (Kartar) tingkat desa se-Kecamatan Sooko di Pendopo Kecamatan Sooko, Kamis (27/6/2024).

Responsive Images

Pada sesi interaktif tersebut, terdapat tiga hal yang menjadi perhatian utama Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati. Yang pertama adalah pemanfaatan cagar budaya sebagai sebagai destinasi wisata.

Bupati Ikfina menjelaskan bahwa area di sekitar daerah wisata harus harus bisa dimanfaatkan sebagai penunjang ekonomi warga, tentunya dengan beberapa peraturan yang harus ditaati.

“Kita memiliki hak untuk memanfaatkan destinasi wisata yang berupa cagar budaya, pemanfaatannya untuk meningkatkan ekonomi warga sekitar, tapi harus diperhatikan juga jarak dan lokasi usahanya, jangan sampai terlalu dekat dengan obyek wisatanya,” tuturnya.

Kecamatan Sooko memang memiliki situs-situs sejarah yang bernilai wisata, seperti situs Watu Ombo dan petilasan Tribuana Tungga Dewi. Karena itulah, Ikfina juga memproyeksikan pandangannya mendatang tentang target pasar dari wisata-wisata budaya di Kabupaten Mojokerto.

Menurutnya, salah satu target pasar itu adalah dari kalangan pelajar SD dan SMP di Kabupaten Mojokerto. Dengan dana BOS nantinya diharapkan para murid dari dua kalangan di atas bisa berwisata di daerahnya sendiri, karena selain untuk berlibur, mereka juga bisa belajar tentang sejarah di Bumi Majapahit ini.

“Nantinya akan dibuat Perda yang mengatur untuk mewajibkan seluruh anak sekolah agar mengunjungi tempat wisata di Kabupaten Mojokerto, bisa dengan memanfaatkan dana BOS,” ungkapnya.

Selanjutnya, Bupati Mojokerto yang ke 30 itu pun menanggapi terkait permasalahan eceng gondok yang kadang menjadi permasalahan di beberapa desa di Sooko. Pada konteks ini, Ikfina beranggapan bahwa sebenarnya eceng gondok bisa bernilai ekonomi dengan mengolahnya menjadi kerajinan.

“Mengolah eceng gondok menjadi kerajinan yang bernilai jual itu sebenarnya cukup mudah, saya sarankan jika menunggu pelatihan (kerajinan eceng gondok) itu lama, bisa belajar di Gedeg, di Desa Jerukseger,” jelasnya.

Pembahasan ketiga di program Ngopi malam itu adalah jumlah minat tentang profesi petani yang kian minim, padahal menurut Ikfina lapangan kerja di bidang pertanian, khususnya di Kabupaten Mojokerto masih terbilang banyak.

Oleh karena itu, Ikfina menganjurkan agar nantinya Sekolah Menengah Kujuruan (SMK) tidak hanya menyediakan jurusan yang bersifat konvensional saja, melainkan harus bersifat adaptif sesuai dengan jumlah lapangan kerjanya, seperti pertanian.

“Faktanya, lapangan kerja yang luas itu ada di bidang pertanian, jadi kita harus menggodok serius dan mengolaborasikan, termasuk dengan SMK agar jurusannya itu sesuai dengan lapangan pekerjaan yang ada dan luas tadi,” Bebernya.

Program Ngopi Bareng Bupati Mojokerto ini juga menghadirkan beberapa kepala OPD sebagai narasumber interaktif seperti, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Kepala Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata, dan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Turut hadir pula Camat Sooko beserta Forkopimca Sooko dan juga para pengurus Karang Taruna ‘Surya Majapahit’ sebagai inisiator giat Ngopi kali ini. (*)


Eksplorasi konten lain dari Kabar Terdepan

Mulai berlangganan untuk menerima artikel terbaru di email Anda.

Tinggalkan komentar