IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

OJK Jateng Tingkatkan Literasi Keuangan Guru SD-SMP se Kota Semarang

Avatar of Redaksi
Tias Retnani, Kepala OJK provinsi Jawa Tengah. (Ahmad/kabarterdepan.com)
Tias Retnani, Kepala OJK provinsi Jawa Tengah. (Ahmad/kabarterdepan.com)

Semarang, Kabarterdepan.com – Otoritas  Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) terus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan melalui kegiatan Pelaksanaan Training of Trainers (ToT) kepada para guru SD dan SMP se-Kota Semarang.

Hal ini diungkapkan Kepala OJK Provinsi Jateng yang diwakili Deputi Direktur Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen, Tias Retnani, di kantor OJK Provinsi Jateng, Sabtu (11/5/2024).

Responsive Images

“Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) di Jateng, tingkat literasi keuangan yang merupakan indeks level pengetahuan masyarakat terhadap jenis produk keuangan meningkat,” ujarnya.

Memang tercatat, lanjutnya, sudah meningkat dari 47,38 persen pada 2019 menjadi sebesar 51,69 persen pada 2022, sudah lebih tinggi dibandingkan dari Indeks Literasi Nasional sebesar 49,68 persen.

“Sedangkan tingkat inklusi keuangan di Jateng tercatat meningkat dari 2019 sebesar 65,71 persen menjadi sebesar 85,97 persen pada 2022 atau lebih tinggi dibanding tingkat Inklusi Nasional sebesar 85,10 persen,” katanya.

Menurutnya, dengan melalui kegiatan tersebut diharapkan guru sebagai fasilitator dapat menyampaikan pengetahuan tentang OJK dan Industri Jasa Keuangan, sehingga dapat berperan meningkatkan literasi keuangan peserta didiknya.

Kegiatan tersebut diikuti para guru SD dan SMP se-Kota Semarang dengan total peserta 100 luring dan 500 melalui daring serta dihadiri perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Bagian Perekonomian Kota Semarang.

”Selain, target literasi terdapat peningkatan inklusi dalam kegiatan tersebut pembukaan tabungan emas kepada perwakilan 100 guru yang hadir. Perkembangan Edukasi dan Pelindungan Konsumen di Jateng,“ungkapnya.

Terkait jumlah pengaduan periode Maret 2024, menurutnya, yang masuk Aplikasi Portal Pelindungan Konsumen (APPK) sebanyak 417 pengaduan.

“Dalam rangka menurunkan jumlah pengaduan, OJK Provinsi Jateng senantiasa melaksanakan kegiatan secara berkala kepada stakeholder dan masyarakat,” pungkasnya. (Ahmad)


Eksplorasi konten lain dari Kabar Terdepan

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

Tinggalkan komentar