IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Minim Anggaran, Perbaikan Ruas Jalan Provinsi di Grobogan Belum Maksimal

Avatar of Redaksi
Perbaikan ruas jalan prov insi Wirosari-Kradenan. (Masrikin/kabar terdepan.com)
Perbaikan ruas jalan prov insi Wirosari-Kradenan. (Masrikin/kabar terdepan.com)

Grobogan, kabarterdepan.com – Akses ruas jalan provinsi di Kabupaten Grobogan yang menghubungkan kecamatan Wirosari menuju Kecamatan Kradenan, banyak mengalami kerusakan. Kerusakan itu diantarannya berupa kondisi jalan yang mengalami kemiringan. Namun, perbaikan hanya baru dapat dilakukan sepanjang 30 meter.

Selain itu, sepanjang ruas jalan tersebut banyak mengalami perekahan atau pecah di tengah jalan beton. Hingga saat ini hanya dapat dilakukan tambal sulam menggunakan aspal yang diharapkan dapat menutup rekahan yang ada, serta tidak membahayakan pengguna jalan yang melintas.

Responsive Images

Hal tersebut disampaikan Sub kordinator 1 BPJ wilayah Purwodadi Wimas Radit Sumbodo dalam keterangannya perbaikan jalan wirosari – Kradenan saat ini hanya dapat dilakukan 30 meter dan lainnya dilakukan perawatan rutin.

“Sementara, untuk perawatan rutin kita melakukan penambalan rekahan menggunakan aspal. Setiap dua Minggu dilakukan pemantauan lokasi,” katanya, Senin (3/6/2024).

Dalam perbaikan tersebut, pihaknya menjelaskan perbaikan jalan belum maksimal dikarenakan adanya keterbatasan anggaran. Sehingga perbaikan yang dilakukan difokuskan untuk jalan yang dinilai telah mengalami kerusakan parah.

“Sementara ini untuk perbaikan jalan 30 meter itu, menghabiskan anggaran Rp 180 juta,” katanya.

Menurut Wimas, kerusakan jalan yang mengalami rekahan maupun patahan beton, berdasarkan hasil pantauan balai diakibatkan dari unsur tanah di wilayah Grobogan yang cenderung expansif atau jenis tanah gerak.

“Kita sudah lakukan penanganan secara rutin, cuman masih ada pergerakan kalau musim kemarau, kalau musim penghujan pergerakan tanah akan berhenti sendiri,” ucapnya.

Lebih lanjut, menurutnya solusi dari tanah gerak hanya dapat ditangani dengan pembuatan Dinding Penahan Tanah (DPT) atau Borepile.

“Hanya di samping bahu jalan tersebut, rigidnya yang merekah ditambal saja dengan aspal kalo sudah ada DPT pergerakan beton akan berhenti,” ucapnya.

Ia menyebutkan, untuk pembuatan DPT sudah pernah teralokasi di tahun 2020, namun karena refocusing anggaran untuk Covid-19 sehingga dibatalkan.

“Untuk pengadaan DPT mungkin akan di usulkan 2025, kalau untuk tahun 2024 ada urgensi alokasi lain yang perlu diselesaikan,” ucapnya.

Dalam hal ini, pihaknya memaparkan total kebutuhan anggaran untuk perbaikan akses jalan tersebut. dimana, dengan total kerusakan mencapai 800 meter.

“Kalau total buat dinding penahan tanah dan perbaikan rigid miring butuh 15 miliar,” katanya.

Pihaknya juga berpesan, untuk pengguna jalan khususnya roda dua untuk berhati-hati bila melewati jalan Wirosari-Kradenan, karena rekahan ditengah jalan bisa membuat tergelincir. (kin).


Eksplorasi konten lain dari Kabar Terdepan

Mulai berlangganan untuk menerima artikel terbaru di email Anda.

Tinggalkan komentar