Grobogan, kabarterdepan.com- Pasangan Muhammad Saechudin dan Rusilah, warga Dusun Karangrejo RT 2 RW 2 Desa Ketro, kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan Jawa Tengah mengaku pasrah dengan kondisi yang dialami anaknya Ika Salsabila (16) yang mengalami kelumpuhan.
Pasutri tersebut terlihat bersedih ketika ditanya terkait kelumpuhan yang diderita anaknya. Sebab Ika Salsabila anaknya harus mengubur mimpinya untuk melanjutkan sekolah ke bangku SMA.
Rusilah menceritakan, nasib nahas yang dialami anak pertamanya terjadi sekitar 3 tahun yang lalu. Berawal akibat jatuh yang tidak dirasakannya, Salsabila kini hanya bisa terbaring saja di tempat tidur dan sesekali di kursi roda.
“Awalnya masih bisa jalan sendiri ke sekolah dengan alat bantu krek. Tapi kemudian jatuh lagi, hingga parah seperti ini,” kata Rusilah, Selasa (12/3/2024).
Usai jatuh kedua kalinya tersebut, lanjut Rusilah, kesehatan buah hatinya tersebut semakin memburuk. Berbagai upaya medis dan non medis pun ditempuh agar putrinya sembuh.
“Sempat ke rumah sakit di Kudus, katanya butuh operasi dan biayanya sangat besar. Tetapi dokter mengatakan bahwa keberhasilan operasi masih 50-50, belum tentu berhasil,” katanya.
Karena keterbatasan biaya, akhirnya Saechudin dan Rusilah memutuskan hanya melakukan rawat saja dan pengobatan non medis untuk Salsabila.
“Operasi biayanya besar sekali. Sedangkan penghasilan saya yang hanya tukang serabutan tak cukup untuk biaya tersebut. Akhirnya anak saya berobat jalan saja,” ungkap Muhammad Saechudin.
Walaupun keadaan ekonominya terbatas, ia mengaku belum pernah mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah. Ia mengaku sempat ke rumah Kepala Desa (Kades) setempat agar bisa diusulkan untuk mendapatkan bansos, namun hasilnya nihil.
“Kursi roda ini bantuan dari guru SD nya. Alhamdulillah ada yang peduli dengan anak kami,” katanya.
Ika Salsabila kepada media mengaku ingin sekali bersekolah. Namun saat ini fisiknya sudah tidak kuat lagi. Untuk mengisi waktu ia sesekali membaca buku yang dibelikan ibunya.
“Aku Ingin sekolah lagi, agar bisa membahagiakan orang tua. Tapi badan saya lemah,” ungkapnya.
Kondisi Ika salsabila saat ini hanya berada di dalam rumah saja, kalau bosan di tempat tidur dirinya meminta orangtuanya untuk dibaringkan di kursi roda.
Ika salsabila berharap, nantinya ada dermawan yang mengulurkan bantuan untuk membantunya berobat lagi.
“Di bulan suci ramadan ini, semoga Allah mengirimkan dermawan yang dapat membantu pengobatan dirinya,” ungkap Salsabila sembari memanjatkan doa. (Kin)
Eksplorasi konten lain dari Kabar Terdepan
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.